Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang penting dalam pembangunan rumah maupun bangunan lain. Kayu menjadi salah satu bahan penompang dalam beberapa rumah. Selain itu, kayu juga digunakan sebagai bahan hiasan dalam rumah tradisional.
Kayu juga merupakan salah satu bahan baku furnitur yang paling sering dipakai. Berbagai macam furnitur seperti meja, kursi, almari, tempat tidur, jendela, pintu, dll mengunakan bahan kayu sebagai bahan utama. Hal ini disebabkan kayu mempunyai kualitas yang lebih baik daripada bahan lain. Selain itu, kayu juga memiliki nilai artistik dibandingkan dengan bahan lain.
Akan tetapi, hal yang menjadi masalah dalam penggunaan kayu sebagai bahan bangunan maupun furnitur adalah ketahanan kayu terhadap organisme lain. Salah satunya adalah rayap. Hewan ini merupakan salah satu ordo Isoptera. Rayap akan menggerogoti beberapa furnitur dan tiang bangunan yang terbuat dari kayu.
Kayu yang telah digerogoti oleh rayap akan menjadi keropos. Sehingga, kayu tersebut akan menjadi rapuh. Jika kayu yang digerogoti oleh rayap adalah kayu yang digunakan untuk tiang bangunan, maka hal ini akan berbahaya. Sebab, bangunan tersebut akan rawan untuk roboh.
Sebaliknya, jika kayu yang digerogoti oleh rayap adalah furnitur, maka furnitur tersebut akan rusak. Kamu mungkin sering menemukan beberapa tiang meja atau kursi yang telah keropos karena rayap. Furnitur tersebut bisa saja rusak sewaktu-waktu saat digunakan.
Oleh karena rayap merupakan salah satu penyebab dari keroposnya kayu, akan menjadi sangat penting untuk mengawetkan kayu agar terbebas dari rayap. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengawetkan kayu agar tidak digerogoti oleh rayap.
Cara Pengawetan Kayu Agar Terbebas dari Rayap
Salah satu cara tradisional yang dapat dilakukan untuk mengawetkan kayu adalah dengan merendam kayu balok dan gelondongan di sungai selama beberapa waktu. Saat direndam, beberapa zat yang larut dalam dalam air akan keluar dari kayu seperti nitrogen, glukosida, dan juga zat warna kayu.
Hal ini juga akan mempengaruhi beberapa bakteri seperti Lactobacillus sp, dll untuk berkembang hidup. Adanya mikroba pada kayu akan menyebabkan zat yang tidak terlarut dalam air seperti pati dalam kayu akan ikut terlarut. Di sisi lain, pati merupakan salah satu sumber makanan bagi rayap. Sehingga, ketika kandungan pati dalam kayu menurun, maka rayap juga tidak akan menggerogoti kayu. Hal inilah yang menyebabkan perendaman kayu dapat menjadi salah satu proses pengawetan kayu.
Perendaman kayu tidak hanya bisa dilakukan di sungai saja. Kayu juga dapat direndam di kolam dengan menggunakan beberapa bahan tambahan seperti pelepah pisang dan cengkeh. Lamanya waktu perendaman bergantung pada jenis kayu yang akan diawetkan. Meskipun perendaman kayu merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengawetkan kayu, akan tetapi cara ini membutuhkan waktu yang lama. Sehingga, ketika industri kayu membutuhkan kayu dalam jumlah yang banyak serta jumlah waktu yang cepat, hal ini akan menghambat kinerja dari industri kayu.
Pengecatan kayu bisa jadi salah satu cara yang paling cepat dalam mengawetkan kayu. Hal ini disebbakan cat akan menutup pori-pori kayu. Sehingga, rayap akan lebih susah untuk menggerogoti kayu. Beberapa jenis cat dapat digunakan untuk mengecat kayu seperti cat kayu, pelitur, dan cat minyak. Akan tetapi, pegawetan dengan cara pengecatan kayu tidak akan bertahan terlalu lama. kamu mungkin bisa melihat beberapa kayu yang telah dicat tetap digerogoti oleh rayap setelah beberapa tahun.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan campuran oli dan solar. Pengawetan kayu dapat dilakukan dengan mencampurkan oli dan solar dalam perbandingan 1:1. Setelah itu, campuran tersebu tdigunakan untuk mengolesi permukaan kayu yang akan diawetkan.Setelah diolesi, kayu tersebut dibiarkan mengering selama beberapa hari. Hal ini akan membantu kayu agar lebih tahan dari serangan rayap.
Salah satu cara lain yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan teknik pengasapan. Teknik ini dilakukan dengan cara mengasapi kayu yang akan digunakan sebagai bahan bangunan maupun furnitur. Hal ini dilakukan karena asap yang mengandung beberapa senyaw seperti aldehid, ester, fenol, asam, hidrokarbon, dll dapat menjadi racun secara alami bagi rayap. Sehingga, kayu akan lebih awet dari serangan rayap.
Pengawetan kayu juga dapat dilakukan dengan cara vakum. Biasanya, teknik ini digunakan pada perusahaan produsen kayu berskala besar. Mengapa? Proses pemvakuman kayu membutuhkan biaya yang cukup besar. Sehingga, hanya perusahaan besar saja yang bisa menanggung biayanya.
Menggunakan Zat Anti Rayap untuk Mengatasi Kayu yang Telah Dimakan Rayap
Proses pengawetan kayu berguna bagi kayu yang belum dibuat menjadi furnitur. Akan tetapi, bagaimana jika kayu yang telah diubah menjadi furnitur telah dimakan oleh rayap? Untuk mengatasi kerusakan yang lebih besar, penggunaan zat pembasmi rayap menjadi salah satu cara yang bisa digunakan.
Jika kamu tinggal di Jakarta, ada beberapa toko atau perusahaan yang menyediakan jasa anti rayap Jakarta. Hal ini tentu saja akan sangat membantu dalam mengatasi kerusakan akibat rayap. Selain itu, mereka juga akan memberikan beberapa zat yang bisa digunakan untuk mencegah kerusakan akibat rayap pada furnitur.
More Stories
The Best Girlfriend Gift Ideas for Winter
Truck Dispatcher Funny Jokes to Make Your Day
Selain Kaya Gizi, Berikut Manfaat Susu Kurma Bagi Kesehatan