December 7, 2023

Buy Nothing New

Belajar memberi nilai terhadap sesuatu, seutuhnya

Harimau Akar

Pernahkah Anda mendengar istilah harimau akar? Harimau atau macan adalah satwa yang dikenal memiliki sifat buas dan sering memangsa hewan lain. Lalu, apa hubungannya dengan akar? Apakah istilah tersebut merujuk pada tumbuhan? Tentu saja bukan. Selain harimau yang sering kita lihat di kebun binatang, sebenarnya hewan ini memiliki macam sub spesies yang bervariasi dan berbeda-beda. Salah satu dari keluarga kucing besar ini adalah harimau akar atau dalam istilah jawa juga dikenal dengan sebutan macan akar. Nama terakhir adalah seekor hewan yang memang terlihat seperti macan atau harimau. Hanya saja ukuran tubuhnya lebih kecil dan memiliki corak belang yang berbeda dari harimau pada umumnya.

Harimau akar, macan akar, atau sering disebut dengan blacan merupakan salah satu jenis kucing hutan jawa yang masih memiliki kaitan dengan harimau. Selain memiliki sifat liar dan buas, blacan juga memiliki perangai yang hampir mirip dengan harimau. Pertama, blacan tidak suka dengan keberadaan hewan lain di wilayahnya sehingga ia akan mempertahankan teritorinya. Kedua, blacan adalah mahkluk karnivora yang tak akan segan untuk menerkam dan memangsa hewan lain. Dan yang ketiga, perangainya pun sangat mirip dengan harimau. Hanya saja, harimau jenis akar ini memiliki kemampuan untuk memanjat pohon sehingga sering ditemukan sedang berada di atas pohon. Tak hanya itu saja, blacan juga sering membuat sarang di bawah batu besar ataupun akar tumbuhan yang besar. Mungkin karena kebiasaan inilah banyak orang yang menyebutnya sebagai macan akar.

Nama latin harimau akar adalah Prionailurus Bengalensis, yang juga merupakan jenis hewan nokturnal yang sering mencari makan di malam hari. Saat pagi dan siang hari, harimau akar sering ditemukan sedang beristirahat di bawah pohon besar yang rindang. Makanan utamanya adalah hewan lain yang lebih kecil, seperti kelinci liar, babi hutan, anak rusa, atau bahkan hewan liar lain yang tinggal di sekitar habitatnya. Namun sayangnya, keberadaan blacan atau kucing hutan ini sudah sangat menurun karena lingkungan yang rusak.