Surah ini memiliki arti malam dan merupakan surah ke 92 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 21 ayat dan tergolong dari surah Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah Surah Al-A’la. Surah ini dinamakan dengan malam yang diambil dari kata Al-Lail yang artinya malam pada ayat pertama.
Asbabun Nuzul
Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan terkait dengan Asbabun Nuzul dari Surah Al-Lail, mulai dari Ibnu Hatim, Al Hakim, dan Al-Bazzar. Dalam riwayat Ibnu Hatim disebutkan bahwa surah tersebut turun berkenaan dengan pemilik pohon kurma yang bakhil.
Diceritakan bahwa di rumah seseorang terdapat sebuah pohon kurma. Ujung kurma tersebut condong ke atas rumah tentangganya yang fakir. Ketika orang tersebut memanjat pohon kurma dengan tujuan untuk memetik buah dan membuat pohon tersebut bergoyang-goyang. Bahkan beberapa buah kurma yang masak jatuh di rumah pekarangan tetangganya tersebut. Setelah itu, buah yang jatuh itu diambil oleh anak-anak tetangganya yang fakir tersebut.
Kemudian dia turun dari pohon kurma tersebut dan pergi ke rumah tetangganya tersebut. Bahkan dia merampas kurma yang berada di tangan anak-anak tetangganya tesebut. Terlebih lagi, buah kurma yang sudah dimakan dikeluarkan secara paksa dengan cara memasukkan jari ke dalam mulutnya.
Terjemah dan Pokok Kandungan
١ – يَغْشٰىۙاِذَا وَالَّيْلِ
- Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),
وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ – ٢
- Demi siang apabila terang benderang,
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىٓ ۙ – ٣
- Demi penciptaan laki-laki dan perempuan,
اِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتّٰىۗ – ٤
- Sungguh, usahamu memang beraneka macam.
فَاَمَّا مَنْ اَعْطٰى وَاتَّقٰىۙ – ٥
- Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنٰىۙ – ٦
- Dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga),
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرٰىۗ – ٧
- Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan),
وَاَمَّا مَنْۢ بَخِلَ وَاسْتَغْنٰىۙ – ٨
- Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah),
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنٰىۙ – ٩
- Serta mendustakan (pahala) yang terbaik,
فَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرٰىۗ – ١٠
- Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan),
وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓۙ – ١١
- Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.
اِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدٰىۖ – ١٢
- Sesungguhnya Kamilah yang memberi petunjuk,
وَاِنَّ لَنَا لَلْاٰخِرَةَ وَالْاُوْلٰىۗ – ١٣
- Dan sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia itu.
فَاَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظّٰىۚ – ١٤
- Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala,
لَا يَصْلٰىهَآ اِلَّا الْاَشْقَىۙ – ١٥
- Yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka,
الَّذِيْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ – ١٦
- Yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).
وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ – ١٧
- Dan akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa,
الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ – ١٨
- Yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya),
وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ – ١٩
- Dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya,
اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ – ٢٠
- Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi.
وَلَسَوْفَ يَرْضٰى -١ ٢
- Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna).
Pokok-pokok isi Surah Al-Lail
Pokok pembahasan dari surah ini menyebutkan bahwa usaha manusia itu berlainan, sehingga balasanya juga berlainan. Kemudian dengan orang yang dermawan dan bertakwa bakal dimudahkan oleh Allah untuk mendapat pahala yang dikarenakan kebaikan dan dibawa ke akhirat.
Salah satu contohnya adalah kebahagiaan akan mendapat ridha Allah. Setelah itu, Allah akan membalas dengan surga-Nya.
Namun selain itu, Allah akan memudahkan juga bagi orang-orang yang melakukan kejahatan-kejahatan yang kemudian akan membawa kesengsaraan di akhirat. Bahkan harta dan benda tidak akan memberi manfaat kepadanya.
Misalnya adalah kejahatan bakal mendapat kemurkaan dari Allah. Setelah itu, mereka juga akan melakukan kejahatan bakal diturunkan dengan neraka-Nya.
Terlebih lagi orang yang bakhil akan merasa dirinya sudah cukup dan kemudian mendustakan adanya pahala yang baik. Sebab, surah ini juga menjelaskan kesalahan orang dalam mengetahui harta yang sama sekali tidak memiliki manfaat sedikitpun pada hari kiamat.
Pada surah tersebut juga disebutkan bahwa orang taqwa bakal dimudahan olleh Allah. Bagi mereka yang mengerjakan taqwa, bakal mendapat kebahagiaan. Dalam surah tersebut juga menjelaskan tentang contoh kebahagiaan yang dirasakan oleh orang bertaqwa yang selalu menyucikan jiwanya.
Sementara itu, Fataya menyebutkan apabila surah tersebut berisikan tentang pasangan waktu siang dan malam. Kemudian penciptaan laki-laki dan perempuan yang mengisahkan terkait dengan perbedaan perbuatan dan usaha manusia. Dalam surah tersebut juga menjelaskan apabila manusia baik itu laki-laki atau perempuan, siang atau malam selalu berusaha dan bekerja dalam menyambung hidup di dunia. Selain itu juga untuk persiapan hidup di akhirat.
Ayat di atas tersebut juga menyebutkan apabila segala sesuatu di alam diciptakan secara bersmaan oleh Allah. Sebab, keduannya memiliki unsur penting dalam kehidupan. Keduannya juga saling berhubungan. Sehingga, keduannya saling melengkapi.
More Stories
Kisah Nabi Yusuf AS dan Poin Yang Wajib Diteladani
Hukum Badal Haji untuk Orang yang Sudah Meninggal
Kapan Waktu Sholat Hajat yang Diutamakan?